IPA, IPS, dan Bahasa di SMA Dihapus, Pakar Ungkap Impak Positif & PR Sekolah
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kemendikbud Ristek menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA. Hal itu sesuai kebijakan dak Kurikulum Merdeka yang kini mulai diterapkan di sekolah seluruh Indonesia.
Pakar Pendidikan Universitas Surabaya (UM Surabaya) Holy Ichda Wahyuni merespons hal tersebut. Menurutnya, selama ini masih ada stereotip yang berkembang di masyarakat terkait tiga jurusan itu.
Sebagian orang tua masih menganggap ketiga jurusan tersebut yang terbaik bagi anak-anak mereka tanpa memandang minat dan bakat.
"Asumsinya agar nantinya lebih leluasa memilih jurusan saat di jenjang pendidikan tinggi," ujar Holy tertulis, Kamis (18/7).
Namun seiring berjalannya waktu, kata dia, kesadaran orang tua tentang pentingnya melihat minat bakat anak sudah mulai meningkat.
Holy menilai dihapuskannya jurusan IPA, IPS, dan Bahasa terdapat beberapa kelebihan dan impak positif, seperti pemberian kesempatan yang lebih luas bagi peserta didik untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan tanpa adanya pengotak-otakan jurusan.
Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) itu menyebut bahwa saat ini, integrasi antardisiplin ilmu menjadi strategi bagi terwujudnya pembelajaran yang holistik.
Dia mencontohkan, pembelajaran tentang edukasi seksual pada remaja atau kesadaran ekologis bukan hanya tugas bagi siswa jurusan IPA, tetapi semua membutuhkan konten pembelajaran itu.
Pakar Pendidikan dari UM Surabaya membeberkan impak positif dari penghapusan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News