Gubes Hingga Mantan Rektor 'Berduka Cita', Tolak Pemberhentian Dekan FK Unair
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Puluhan karangan bunga memadati halaman Fakultas Kedokteran di Kampus A Universitas Airlangga (Unair), Kamis (4/7) siang.
Pesan yang disampaikan dalam karangan bunga itu berupa penolakan pemberhentian Prof Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair.
Penolakan pemberhentian Prof Budi Santoso itu juga diisi dengan aksi damai yang diikuti guru besar, dosen, mahasiswa-mahasiswi, alumni, hingga mantan Rektor Unair Prof Puruhito.
Dengan mengenakan dresscode putih-putih, mereka kompak membela Prof Budi Santoso. Beberapa atribut seperti poster bertuliskan 'Save Prof Bus' juga mereka bawa.
Aksi damai serta orasi itu diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Ksatria Airlangga.
Mantan Rektor Unair Prof Puruhito dalam orasinya menyampaikan duka cita atas pemberhentian Prof Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair.
Menurutnya, keputusan yang diambil pimpinan sekarang dinilai tidak tepat. Sebab, untuk melakukan pemberhentian kepada dekan harus memenuhi beberapa syarat.
“Prof Bus belum waktunya untuk undur diri, masih sehat, tidak sakit, tidak studi lanjut, tidak mengundurkan diri, juga tidak masuk penjara atas keputusan pengadilan yang tetap itu. Syarat untuk memecat seorang dekan atau wakil dekan di lingkungan Unair juga dengan persetujuan akademis senat airlangga,” kata Prof Puruhito.
Mantan Rektor Unair Prof Puruhito menilai pemberhentian Prof Budi Santoso sebagai dekan tidak memenuhi syarat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News