Siswi SMA di Madiun Diduga Meninggal Tak Wajar, Kadindik Jatim Ungkap Hasil Medis
Menurutnya, dari laporan yang pihaknya terima tidak ada atau tidak ditemukan adanya kekerasan fisik. Hasil rontgen juga menyatakan dada ada bronkitis dan kepala normal.
“Namun, terlepas dari itu saya atas nama Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengucapkan turut berbelasungkawa kepada keluarga," kata Aries, Rabu (26/6).
Aries menjelaskan sebelum meninggal, GPN masih sempat mengikuti persiapan class meeting di sekolah, termasuk almarhumah sempat ikut berlatih menari untuk persiapan tampil.
Di hari Sabtu (8/6), sekitar pukul 19.30 WIB, almarhumah mengeluhkan pusing dan demam.
Oleh pengasuh dan temannya dibawa ke UKS di bawah pengawasan perawat jaga malam. Almarhumah dirujuk ke UGD RS Sogaten kota Madiun karena kondisinya melemah.
“Tidak ada perkembangan dan terus menurun, kemudian keluarga langsung merujuk ke RS Widodo Ngawi dan masuk ruang ICU," bebernya.
Kabar meninggalnya GPN baru diterima pihaknya dan sekolah pada Rabu (12/6). Dia juga mengakui tim Kasat Reskrim Polresta Madiun juga melakukan konfirmasi ke sekolah, keluarga dan pihak rumah sakit untuk memastikan penyebab meninggalnya GPN.
"Dari hasil rekam medis yang dipegang Kasat Reskrim ini yang membuat kami menyangkal adanya kekerasan di sekolah terhadap ananda GPN. Hasil itu juga dibacakan di depan orang tua almarhumah memang meninggalnya ananda karena sakit infeksi paru-paru," pungkas Aries. (mcr12/jpnn)
Kadindik Jatim membantah adanya dugaan kekerasan dalam meninggalnya siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News