Deteksi Dini Kesehatan Buah Hati, Pemkot Surabaya Hadirkan Program Tes Darah Bayi

Senin, 24 Juni 2024 – 20:02 WIB
Deteksi Dini Kesehatan Buah Hati, Pemkot Surabaya Hadirkan Program Tes Darah Bayi - JPNN.com Jatim
Pemkot Surabaya mengaktifkan kembali Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kelurahan. Foto: Diskominfo Surabaya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat dengan mengaktifkan kembali Puskesmas Pembantu (Pustu) di setiap kelurahan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina mengatakan langkah itu bagian dari implementasi Integrasi Layanan Primer (ILP).

Menurutnya, ILP berfokus pada pemantauan wilayah setempat dengan menyediakan layanan kesehatan sesuai siklus hidup sehingga tidak hanya melayani anak-anak, tetapi kesehatan lansia.

“Harapannya lebih mudah melakukan deteksi dini kesehatannya. Prinsipnya, tidak menunggu sakit baru berobat,” ujar Nanik, Senin (24/6).

Nanik menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan beberapa rumah sakit dan puskesmas untuk melaksanakan program tes darah bayi, yang dikenal sebagai Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK).

“Terkait bagian dari perlindungan anak, program ini wajib diikuti pada semua bayi yang baru lahir usia 48-72 jam dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi,” jelasnya.

Nanik menyebut tes tersebut bisa mendeteksi secara dini gangguan tumbuh kembang bayi. Apabila terdeteksi ada kelainan, intervensi dapat diupayakan lebih dini agar dampaknya bisa diminimalisir.

“Anak-anak diperlakukan dengan empati dan perhatian, menciptakan lingkungan ramah anak dengan warna-warni dan keceriaan untuk meredakan kecemasan mereka,” ucapnya. 

Pemkot Surabaya kembali aktifkan Pustun di kelurahan, bisa lakukan tes darah bayi untuk deteksi gangguan tumbuh kembang buah hati
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News