Gibran Ternyata Tak Dapat Penghargaan Satyalancana, Tetapi

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka ternyata tak dapat tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha pada upacara perayaan puncak Hari Otonomi Daerah (Otoda) XXVIII di Taman Surya Balai Kota Surabaya, Kamis (24/4) pagi.

Itu padahal berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24/TK/Tahun 2024. Gibran bersama 14 kepala daerah lainnya, termasuk Wali Kota Medan Bobby Nasution masuk dalam daftar penerima penghargaan.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan memang Gibran tidak dapat penghargaan Satyalancana, tetapi penghargaan kinerja pemerintah daerah.

“Saya sampaikan penghargaan yang diberikan dalam bentuk Satyalancana kepada sejumlah kepala daerah termasuk Khofifah. Kalau Mas Gibran tidak dapat Satyalancana, tetapi dapat piagam penghargaan masuk kelompok kedua,” kata Tito ditemui di Balai Kota seusai menjadi inspektur upacara.

Tito menjelaskan kinerja pemerintah daerah dan kepala daerah tidak dinilai oleh Kemendagri, melainkan dari faktor eksternal, seperti akademisi dan pakar. Hal itu bertujuan untuk menjaga keobjektivitasan penilaian.

“NGO partnership kemitraan itu lembaga yang tidak bisa diintervensi. Saya ingin pemberian penghargaan dilaksanakan objektif sesuai variabel yang ditentukan, kemudian dilakukan wawancara lagi satu-satu sehingga terpilih,” ujarnya.

Sementara itu, ketidakhadiran Gibran pada upacara puncak peringatan Hari Otoda dimaklumi oleh Tito sebab malam sebelumnya Gibran ditetapkan menjadi Wakil Presiden terpilih. Sejak ditetapkan, lanjut Tito, Gibran melakukan banyak sekali pertemuan.

“Saya sangat bisa memahami sampai malam mungkin, sedangkan kami acaranya pagi. Jadi, saya dapat informasi beliau tidak dapat hadir karena waktunya sangat mepet sekali, tetapi beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas penghargaan yang telah diberikan,” ucap Tito.