Masyarakat di Pulau Bawean Pilih Tidur di Halaman Rumah Khawatir Gempa Susulan

“Akses yang mudah ke lokasi pelayanan kesehatan dan ketersediaan obat-obatan membuat masyarakat merasa lebih aman,” ujarnya.
Koordinator Data & Informasi Health Emergency Operation Center (HEOC) Anik Luthfiyah mengatakan masyarakat yang tinggal di empat titik pengungsian Kecamatan Sangkapura dan 15 titik pengungsian di Kecamatan Tambak terpantau baik.
Hanya saja, mereka perlu perhatian untuk makanan bayi, balita, dan ibu hamil. Obat-obatan, biskuit, dan susu sudah tersedia, tetapi masih butuh tambahan untuk menjangkau seluruh sasaran.
Menurutnya, yang perlu segera diidentifikasi adalah kerusakan bangunan RS dan peralatan yang terdampak gempa di RS Umar Mas’ud
“Kemungkinan ada yang bisa diperbaiki dan harus diganti karena rusak parah. Saat ini para pasien di luar ruang perawatan, ditempatkan di selasar depan rumah sakit,” tuturnya.
Untuk menjaga daya tahan tubuh, pihaknya mengajukan permintaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil dan balita ke Pemerintah Provinsi. (mcr12/jpnn)
Masyarakat di Pulau Bawean memilih tidur di halaman rumah lantaran khawatir adanya gempa susulan.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News