Kemiskinan Ekstrem di Jatim Turun Signifikan, Khofifah Klaim Sisa 0,82 Persen
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Gubernur Jatim Periode 2018-2024 Khofifah Indar Parawansa menyambut gembira hasil perhitungan estimasi angka kemiskinan ekstrem tingkat kabupaten/kota yang dikeluarkan Kemenko PMK.
Dalam surat Kemenko PMK 26 Februari 2024 menyebut terdapat sembilan kabupaten/kota dengan persentase kemiskinan ekstrem dan jumlah penduduk miskin ekstrem nol persen.
Adapun sembilan daerah itu adalah Kota Batu, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Ponorogo.
“Alhamdulillah, kabar ini melengkapi kegembiraan saya dan Mas Emil Dardak. Artinya, apa yang kami upayakan dengan berbagai program efektif menurunkan kemiskinan,” ujar Khofifah, Jumat (15/3).
Khofifah menjelaskan dalam tiga tahun terakhir (2020-2023) angka kemiskinan ekstrem di Jatim turun sebesar 3,58 persen atau 1.480.140 jiwa. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4 persen atau setara 1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82 persen atau 331.980 pada Maret 2023.
“Alhamdulillah, Jatim insentif fiskal sebesar Rp6,215 miliar yang akan dimaksimalkan untuk berbagai program dengan sasaran masyarakat miskin, mulai dari padat karya tunai, pengadaan air bersih, pasar murah, BLT, dan bantuan permakanan,” kata dia.
Menurutnya, berbagai terobosan yang dilakukan saat pemerintahannya menginisiasi penghapusan kemiskinan ekstrem melalui bantuan sosial bagi 22.186 keluarga miskin di 15 kabupaten/kota.
“Bantuan itu sebesar Rp1,5 juta untuk tiap keluarga sebagai modal usaha,” jelasnya.
Khofifah mengeklaim angka kemiskinan di Jatim tersisa 0,82 persen berkat program-program yang dijalankan selama menjabat sebagai gubernur.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News