ESDM Jatim Umumkan Hasil Penelitian Sumur Bor Keluarkan Gas di Pamekasan
jatim.jpnn.com, PAMEKASAN - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim menyelesaikan penelitian sumur bor milik warga di Desa Kadur yang sempat mengeluarkan gas dan terbakar beberapa waktu lalu.
"Air dari sumur bor milik warga di Desa Kadur tidak beracun, hanya mengandung gas," kata Pj Bupati Pamekasan Masrukin, Selasa (30/1).
Berdasarkan pemberitahuan itu, kandungan gas dari sumur bor milik warga yang sempat menyemburkan air dengan ketinggian 14 meter dan terbakar setelah disulut dengan korek api itu mencapai tujuh persen.
Sebelumnya, Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah pada Dinas ESDM Jatim Ariful Bhuana menjelaskan semburan gas terjadi lantaran sumur bor pada kedalaman 141 meter menembus akuifer batu pasir kuarsa sebagai reservoir air tanah dan batu lempung sebagai lapisan impermeable pada bagian atasnya.
“Gas itu sebenarnya ukurannya sangat kecil dan nanti akan habis dengan sendirinya, tapi seberapa lama akan habis kami masih belum tau sebab masih harus ada kajian lebih lanjut,” jelasnya.
Ariful menambahkan air tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai air minum dan/atau air bersih. Sebab, mengandung klorida dan rasanya asin.
“Diperkirakan air itu berasal dari kontak antara akuifer dan air tanah sehingga air terasa asin, dan kami telah melakukan pengambilan sampel tiga kali namun kandungan klorida tetap tinggi,” tuturnya.
Hingga kini, petugas masih belum mencabut garis polisi di sekitar sumur bor itu, guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. (antara/mcr12/jpnn)
Begini hasil penelitan ESDM Jatim terkait sumur bor mengeluarkan gas di Pamekasan.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News