Viral Caleg Rela Jual Ginjal Buat Kampanye, Dosen UMSurabaya Singgung Sisi Kesehatan

Sabtu, 20 Januari 2024 – 16:43 WIB
Viral Caleg Rela Jual Ginjal Buat Kampanye, Dosen UMSurabaya Singgung Sisi Kesehatan - JPNN.com Jatim
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMSurabaya Firman. Foto: Humas UMSurabaya

Atas dua alasan itulah belakangan donor dan jual ginjal makin diminati sebagian orang, terutama yang sedang mengalami kesulitan ekonomi.

“Kasus caleg di Bondowoso yang ingin jual ginjal untuk biaya kampanye, nyaris sama seperti alasan di atas, yang tidak boleh dibenarkan. Sebab, cara-cara seperti ini bisa ditiru oleh masyarakat tanpa menyadari dampak masalah kesehatan di kemudian hari,” tuturnya.

Firman menambahkan risiko jangka panjang paling nyata adalah bisa mengalami gagal ginjal stadium akhir.

Diperkirakan rata-rata antara 15 tahun kemudian, secara perlahan setelah melakukan donor ginjal bisa menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) 25 persen hingga 40 persen. 

Selain itu, dampak psikologis pasca donor juga bisa terjadi seperti cemas dan khawatir akan masalah kesehatan yang timbul dikemudian hari.

“Donor ginjal oleh orang yang masih hidup, tidak boleh sembarangan, perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara komprehensif untuk memastikan apakah  memenuhi syarat sebagai pendonor atau tidak,” pungkasnya. (mcr12/jpnn)

Dosen FIK UMSurabaya singgung kesehatan terkait seseorang yang hanya memiliki satu ginjal.

Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News