Pemkot Surabaya Klaim Titik Banjir Selama 2 Tahun Terakhir Berkurang
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyebutkan titik banjir selama dua tahun terakhir berkurang dari 451 titik, menjadi 250 titik. Jumlah tersebut ditargetkan akan terus berkurang hingga nol titik pada 2026.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan 250 titik ini berada di posisi saluran-saluran primer dan sekunder. Hanya saja, penanganannya membutuhkan biaya besar.
“Saya sampaikan banjir itu kalau sampai satu hari baru surut, tetapi kalau 15 sampai 20 menit hilang, itu tidak banjir tetapi genangan karena ada saluran yang tidak terpenuhi," ujar Eri, Sabtu (13/1).
Dirinya mengungkapkan selain saluran yang belum terpenuhi, elevasi permukaan air laut dinilai lebih tinggi dari daratan.
Hal tersebut menjadi indikator penyebab terjadinya genangan muncul di Kota Pahlawan.
“Ketika hujan turun, air yang mengalir tidak bisa langsung masuk ke laut, dan butuh waktu. Makanya disebut genangan,” ucapnya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu menyebut penyebab genangan juga terjadi akibat berkurangnya lahan kosong di Surabaya sebagai tempat resapan air.
“Setiap kawasan perumahan yang dibangun, seharusnya dulu menyediakan lahan untuk resapan air hujan seperti bozem,” katanya.
Pemkot Surabaya menyebutkan, titik banjir selama 2 tahun terakhir berkurang dari 451 menjadi 250 titik
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News