21 Pelajar SMA Terjaring Pesta Miras Diberi Sanksi Tak Biasa Oleh Sekolah

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Puluhan pelajar SMA yang terjaring razia Satpol PP Surabaya saat melakukan pesta miras di bawah flyover Jalan Gubeng menjalani bimbingan kelompok dari tim konselor yang difasilitasi pihak internal sekolah.

Salah satu konselor Budi Prasetyo mengatakan para siswa yang terjaring razia itu setelah dites urine hasilnya menunjukkan negatif semua.

Meski para siswa itu telah diberi sanksi pembinaan petugas Satpol PP untuk kerja sosial di Liponsos Surabaya, pihak internal sekolah tetap memberikan pembinaan serius agar mereka kembali ke jalan yang benar.

“Anak-anak tidak terbukti bersalah karena hasil tes urine semuanya negatif, tetapi tetap kami bina di sekolah,” ujar Budi, Jumat (12/1).

Sebanyak 21 siswa itu adalah pelajar dari SMA swasta di kawasan Surabaya Pusat. Pembinaan diberikan kepada mereka untuk kesehatan psikologis dalam penghargaan diri.

"Kemampuan menghargai diri sendiri itu disebut efikasi diri, yakni individu mampu mengapresiasi sekecil apapun pencapaian positifnya dan tidak berlebihan menyalahkan keadaan atau lari dalam aktivitas negatif", tuturnya.

Selama menjalani pembinaan, puluhan siswa itu juga diberi materi terkait psikis dan sentuhan kalbu. Hal tersebut sebagai tindakan nyata sekolah atas fenomena kenakalan remaja yang akhir-akhir ini marak.

“Kami di sini merasa perlu menindak mereka dengan cara yang humanis dan tidak otoriter. Kami lakukan pendekatan melalui kegiatan bimbingan kelompok agar mereka merasa dirangkul, tidak dijauhi sekolah,” ucapnya.