Pengakuan Keluarga Korban Pelecehan Ojol Pamer Kemaluan di Surabaya

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Anak di bawah umur yang menjadi korban pelecehan seksual oleh pria berpakaian ojek online (ojol) di Jalan Wonosari Lor, Kecamatan Semampir, Surabaya rupanya tak sekali mengalami hal tersebut.
Berdasarkan pengakuan neneknya berinisial BH (58), cucunya tersebut suda kali mengalami kejadian tak senonoh itu. Adapun kejadian pertama terjadi pada Oktober lalu.
Dia menceritakan kejadian pertama itu dia ketahui ketika cucunya yang berusia empat tahun tersebut tiba-tiba diantar pulang ke rumah oleh tetangga.
Cucunya tersebut menangis ditemukan bersama ojol di pinggir jalan, tak jauh dari gang rumahnya.
"Tetangga kami menemukan AR menangis. Katanya, dia sedang bersama ojol berjaket hijau dan tetangga menyuruh saya hati-hati menjaganya," ujar BH, Kamis (23/11).
Namun, kejadian yang pertama tidak ada bukti, jika ada ojol yang melakukan pelecehan seksual kepada cucunya itu.
Kemudian pada Rabu (22/11), terulang kembali dan BH juga mengetahui apa yang dialami oleh cucunya.
"Persis di depan rumah, saat cucu - cucu saya ini bermain, kebetulan aksi tak senonoh tersebut direkam tetangga saya menggunakan handphone," katanya.
Inilah cerita keluarga korban pelecehan ojol pamer kemaluan di Wonosari Lor Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News