Apa Kabar Proyek Alun-Alun Kota Kediri? Pembayaran Ditunggak, Pemkot Bungkam
jatim.jpnn.com, KEDIRI - Pemkot Kediri bungkam saat ditanya seputar kelanjutan pembangunan alun-alun kota setempat, bahkan berembus isu pemutusan kontrak dengan kontraktor yang menggarapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kediri Endang Kartika belum bersedia memberikan pernyataan detail mengenai masalah pembangunan Alun-Alun Kota Kediri.
"Mohon maaf saya belum berpendapat dahulu," katanya, Jumat (17/11).
Manajer proyek pembangunan mewakili PT Surya Grha Utama - KSO Supoyo mengatakan progres pembangunan Alun-Alun Kota Kediri per 16 November 2023 telah mencapai 88,210 persen.
Capaian itu lebih cepat 0,165 dari rencana (deviasi) sehingga kontraktor yakin bisa menyelesaikan tepat waktu.
Dia menyebutkan sesuai dengan kontrak, anggaran pembangunan Alun-Alun Kota Kediri ialah Rp17,9 miliar. Namun, dalam pengerjaannya, pemkot belum memberikan anggaran sama sekali. Pengerjaan proyek tersebut selama ini murni menggunakan dana dari perusahaan.
Dalam perjanjian seharusnya pembayaran I sebesar 30 persen saat pekerjaan terealisasi 35 persen, termin pembayaran II 70 persen saat pekerjaan terealisasi 75 persen dan termin pembayaran III 100 persen saat pekerjaan selesai.
"Namun, sampai hari ini, tidak ada pembayaran sama sekali. Kami sampai di progres pekerjaan 88 persen pada pekan ke-26 memakai uang kami sendiri," ujar Supoyo.
Nasib proyek pembangunan Alun-Alun Kota Kediri tak jelas. Hampir selesai, tetapi belum ada pembayaran sama sekali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News