Potret Kampung Lawas Maspati Surabaya, Jujukan Turis - Percontohan Mancanegara

Selasa, 31 Oktober 2023 – 19:13 WIB
Potret Kampung Lawas Maspati Surabaya, Jujukan Turis - Percontohan Mancanegara - JPNN.com Jatim
Suasana Kampung Lawas Maspati di Jalan Maspati V Surabaya, Sabtu (28/10/2023). Foto : Ardini Pramitha/JPNN.com

Sabar mengungkap ide membuat destinasi wisata itu lantaran setelah mengikuti perlombaan tidak ada dampak yang signifikan bagi masyarakat sehingga dikhawatirkan kampung yang telah terpilih jadi juara lomba Green And Clean dan Smart City mangkrak begitu saja.

"Kalau cuma sekadar menang lomba, lalu tidak ada dampaknya (buat warga) ya buat apa. Setiap tahun pasti diadakan lomba, tetapi yang bertahan cuma sedikit," lanjutnya.

Dongkrak Perekonomian Warga

Menurut Sabar hal yang paling penting dalam mempertahankan sebuah kampung menjadi jujukan wisatawan adalah adanya dampak ekonomi yang dirasakan oleh warga.

Dia menilai jika dampak ekonomi dirasakan, tanpa dimintapun warga juga akan antusias untuk ikut mengembangkan kampung. Di Kampung Lawas Maspati sendiri telah memiliki total 99 UMKM yang menjual seperti souvenir, makanan, minuman dan olahan kopi.

"Kalau warga bisa memanfaatkan dampak ekonomi itu hal positif pada wisata. Tanpa ada dampak ekonomi, sia-sia, tidak mudah tanpa ada dukungan dari warga. Kunci wisata adalah dampak ekonomi warga. Bukan baik atau buruknya," katanya.

Mempertahankan eksistensi Kampung Lawas Maspati selama kurun waktu 15 tahun tentunya tidak mudah. Berbagai cara dilakukan seperti membuat program paket wisata, membentuk UMKM yang dikerjakan oleh warga sekitar, hingga menyuguhkan pengalaman wisata sejarah yang berkesan.

Dampak ekonomi juga dirasakan oleh Emmi Nur Hidayah. Sejak Kampung Lawas Maspati ramai menjadi jujukan wisatawan, dia juga ikut ambil peran untuk membuat UMKM sektor minuman, yakni membuat es ganefo. Perempuan kelahiran Nganjuk itu mengungkapkan jika sebelumnya hanya menjadi ibu rumah tangga, kini bisa dapat penghasilan dengan jualan es.

Dia mengatakan dagangannya itu laris ketika ada kunjungan wisatawan yang berasal dari anak-anak. Dalam sehari, Emmi mampu menjual 100 biji es ganefo yang dijual Rp500 perak saja.

Kunci keberhasilan eksistensi desa wisata Kampung Lawas Maspati lantaran didukung adanya peningkatan ekonomi warga sekitar
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News