Potret Kampung Lawas Maspati Surabaya, Jujukan Turis - Percontohan Mancanegara
"Kampung lawas maspati berkembang terus, banyak turis asing. Na itu yang saya inginkan, kampung-kampung itu kayak Kampung Lawas Maspati. Dia berkembang tidak nunggu pemerintah kota. Kampung Maspati maturnuwun, pengelolaan Kampung Maspati sudah jadi pembicara nasional bagaiamana Kampung Lawas Maspati berkembang seperti itu tanpa pemkot. Bantuan pemkot sudah lewat," Kata Eri.
Pemkot Surabaya juga berencana mengkoneksikan wisata wisata heritage di Surabaya. Hal itu untuk memanjakan wisatawan yang khusus berkunjung ke Surabaya untuk mengunjungi kota tua.
"Ketika pengunjung waktu datang ke Surabaya selain melihat kota, juga melihat destinasi wisata perjuangan seperti Jembatan Merah dan juga Kampung Lawas Maspati," lanjut Eri.
Rencana itu disambut positif oleh Sabar. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan. Peran pemerintah bukan hanya menyoal pembiayaan dan konsep, tetapi harus melakukan pendampingan ke depannya.
"Kampung Lawas Maspati tetap butuh peran pemerintah bukan cuma soal pembiayaan, dan konsep, tetapi juga harus terus mendampingi langkah kedepannya, untuk menjadikan sebagai kampung wisata, apapun pembangunan harus ada dampak ekonomi terhadap masyarakat. Dampak ekonomi membuat kampung wisata tetap eksis," jelas Sabar.
Kampung Lawas Maspati harus berbenah setiap tahun, diperlukan inovasi agar wisata tak hanya begitu-begitu saja. Tanpa inovasi kampung wisata akan ditinggalkan.
"Ke depan mengubah konsep, harapannya setiap tahun menampilkan konsep berbeda, tanpa ada inovasi tidak mungkin. Semua kembali ke warga, yang terpenting bisa menggerakkan roda perekonomian," ucap Sabar. (mcr23/jpnn)
Kunci keberhasilan eksistensi desa wisata Kampung Lawas Maspati lantaran didukung adanya peningkatan ekonomi warga sekitar
Redaktur : Fahmi Azis
Reporter : Ardini Pramitha
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News