Potret Kampung Lawas Maspati Surabaya, Jujukan Turis - Percontohan Mancanegara
"Ya biasanya sehari dapat Rp50 ribu ya kalau satu bulan dapat kurang lebih Rp1,5 juta. Lumayan buat bantu-bantu kebutuhan rumah tangga,"kata Emmi.
Ada Apa Saja di Kampung Lawas Maspati?
Wisatawan yang berkunjung ke Kampung Lawas Maspati akan diajak untuk mengunjungi Rumah Ongko Loro, rumah ini dulunya digunakan untuk sekolah setara sekolah dasar pada zaman Belanda yang berdiri sejak 1913.
Kedua, Rumah Lawas 1907, dahulu rumah ini difungsikan sebagai tempat berkumpulnya pemuda Kampung Maspati untuk strategi peperangan 10 November 1945. Kini, bangunan ini digunakan sebagai kafe.
Selain itu, mereka juga diajak untuk bermain tradisional. Diberikan edukasi tentang pendidikan, budaya, ekonomi, pengelolaan wisata hingga managemen kampung lawas.
Subur mengungkapkan total ada tujuh pilihan paket destinasi wisata yang ditawarkan oleh Kampung Lawas Maspati. Mulai dari paket pendidikan, paket mahasiswa, paket grup, paket studi banding, paket ramadhan, paket mandiri, dan paket 3. Harganya pun cukup terjangkau mulai Rp500 ribu hingga Rp2,5 juta dengan kapasitas rombongan dari lima orang hingga maksimal 35 orang.
"Jadi, ketika ada turis yang datang semua warga dilibatkan. Produk UMKM buatan warga juga dihadirkan. Semua kembali ke warga, yang terpenting bisa menggerakkan roda perekonomian," jelasnya.
Sabar mencatat dalam kurun waktu satu bulan, Kampung Lawas Maspati bisa dikunjungi sebanyak 30 rombongan bus dengan omset yang didapatkan sebesar Rp60 juta perbulan.
Kunci keberhasilan eksistensi desa wisata Kampung Lawas Maspati lantaran didukung adanya peningkatan ekonomi warga sekitar
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News