Cabai Rawit di Kediri Tembus Rp80 Ribu per Kg, Pemkot Beber Penyebabnya
jatim.jpnn.com, KEDIRI - Harga cabai rawit di pasaran Kota Kediri sangat mahal, yakni tembus mencapai Rp80.000 per kilogramnya. Hal itu disebabkan karena mayoritas petani belum panen raya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Mohammad Ridwan mengatakan harga cabai di pasaran juga bergantung pada penawaran dan permintaan sehingga harganya naik turun.
"Dari aspek permintaan tidak ada yang signifikan seperti ada hajat pernikahan. Jadi, permintaan relatif stabil, tetapi ini suplai berkurang," kata Ridwan, Senin (30/10).
Dari pantauan di lapangan, masih banyak petani yang baru menyiapkan lahan, bahkan ada yang belum menanam cabai. Hal tersebut diakibatkan kemarau tahun ini berbeda dengan tahun lalu.
El Nino memengaruhi hujan sehingga petani harus menyiapkan lahan dengan lebih teliti.
"Ini kan El Nino, agak susah juga. Tahun lalu kemarau, tetapi basah. Bulan seperti ini hujan. Jadi, petani sudah mulai panen lagi. Tahun ini tidak bisa dibuat sama," ujarnya.
Beberapa lahan pertanian masih bagus ditanami cabai karena dari sisi pengairan cukup bagus, sedangkan yang di daerah sulit air, terpaksa menunggu hingga hujan datang.
"Di Kota Kediri ada beberapa spot juga yang tanam cabai karena pengairan relatif bagus, tetapi di Kota Kediri pertaniannya sedikit dan belum panen. Ini kelihatannya cabai agak turun juga, luas tanam berkurang," ucapnya.
Pemkot Kediri membeberkan penyebab harga cabai rawit di Kediri meroket mencapai Rp80.000 per kilogram.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News