7 Jemaah Calon Haji di Jatim Gagal Berangkat, Inilah Penyebabnya
"Dua orang yang tidak berangkat dari kloter 3 Embarkasi Surabaya ini merupakan pasangan suami istri. Suami sakit maka istrinya menunda keberangkatannya," ucap Husnul.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya itu menyebut dalam proses pemberangkatan kloter 1,2, dan 3, pihaknya menyita barang-barang milik jemaah yang dilarang penerbangan internasional.
"Dari jamaah calon haji kloter 1, 2 dan 3 ditemukan cairan, gel, atau aerosol dengan volume lebih dari 100 mililiter seperti infus, air mineral, susu kaleng, pasta gigi, parfum, deodorant, dan body lotion," katanya.
PPIH Embarkasi Surabaya juga menyita barang bawaan berupa tembakau atau rokok yang jumlahnya melebihi ketentuan dari jamaah kloter 1, 2 dan 3.
Husnul mengingatkan untuk barang seperti tembakau atau rokok, setiap jamaah dibatasi maksimal hanya diperbolehkan membawa 200 batang.
Untuk barang-barang berupa cairan, gel atau aerosol tidak boleh melebihi 100 mililiter untuk setiap jamaah.
Jemaah calon haji diimbau tidak perlu membawa alat-alat dapur atau peralatan memasak seperti panci, wajan dan lain sebagainya karena bahannya dari metal sehingga akan terdeteksi sinar x saat pemeriksaan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
"Barang-barang milik jamaah yang diamankan tersebut kami kembalikan melalui panitia di daerah asalnya masing-masing," tutur dia. (antara/mcr12/jpnn)
Sebanyak tujuh jemaah haji di Jatim gagal berangkat, alasannya sakit hingga meninggal.
Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News