Bukan Gegara Hutan Gundul, Ini Penyebab Banjir Bandang di Bondowoso Menurut Perhutani
jatim.jpnn.com, BONDOWOSO - Banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan Ijen, Bondowoso, pada Minggu (12/2) petang. Penyebabnya, beberapa titik longsor di hulu sungai.
Akibatnya, air bah dari dataran tinggi kawasan Desa Kalisat dan Sempol itu meluap dan menerjang dan menerjang permukiman penduduk sekitar lereng Gunung Ijen tersebut.
Administratur Perum Perhutani KPH Bondowoso Andi Adrian Hidayat menjelaskan sebelum banjir menerjang, hujan lebat turun sejak Sabtu (11/2) hingga Minggu (12/2).
"Ada 14 titik longsor di hulu sungai yang mengalir ke permukiman penduduk Desa Sempol dan Kalisat," katanya, Selasa (14/2).
Berawal dari adanya belasan longsoran di hulu sungai itu menyebabkan genangan air melimpah dan tidak dapat terbendung hingga akhirnya terjadi banjir bandang yang meluber ke permukiman penduduk dan jalan.
"Selain itu, karena kapasitas sungai dan drainase di hilir tidak dapat menampung aliran banjir yang datangnya secara tiba-tiba dari hulu," tutur Andi.
Dia mengeklaim bahwa kawasan hutan petak 99A kondisi tanaman rimba alamnya sangat baik dan rapat serta tidak ada penggarapan oleh masyarakat sekitar.
"Kami pastikan bahwa banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Ijen murni karena adanya tanah longsor beberapa titik di hulu sungai," katanya.
Perum Perhutani KPH Bondowoso menampik isu yang menyebutkan bahwa gundulnya hutan di Gunung Suket menjadi penyebab banjir di Ijen.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News