Impian Anak Pengepul Rongsokan Berkuliah di Kedokteran Unair, A H Tony Colek Khofifah
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Fandi Achmad Ramadh (17), remaja yang duduk di bangku kelas 12 SMA Amanatul Ummah Surabaya itu terus bermimpi untuk bisa berkuliah di Fakultas Kedokteran (FK) Unair di tengah ketidakmampuan kedua orang tuanya.
Hal itu diungkapkan oleh sang ayah, Achmad Mustanili (44) yang bekerja sebagai pencari barang rongsokan saat ditemui di kediamannya, Jalan Jemursari 8, Surabaya.
Achmad mengaku kaget mengetahui mimpi anaknya. Menurutnya, mana mungkin orang tua yang bekerja sebagai pengepul barang bekas bisa menyekolahkan ke jenjang perkuliahan, terlebih fakultas kedokteran.
“Saya sekolahkan biar bisa baca tulis supaya bisa meneruskan cita-cita saya. Saya kaget, waktu liburan, dia bilang mau ikut sekolah kedokteran Unair, kondisi kayak begini apa mungkin? Unair namanya baru dengar, tempatnya saja saya enggak tau,” ujar Achmad.
Achmad menceritakan keinginan anaknya untuk masuk FK Unair berawal saat anaknya mengikuti olimpiade sains tingkat nasional dan masuk lima besar.
“Saat itu, anak saya bilang mau ikut olimpiade. Kok alhamdulilah hasilnya maksimal masuk 5 besar. Anak saya nangis, kok bisa mencapai itu,” katanya.
Sebagai orang tua, Achmad tentu mendukung penuh keinginan atau cita-cita anaknya itu. Namun, di tengah keterbatasan, dia berharap ada pihak lain yang ingin membantu anaknya mewujudkan cita-citanya.
“Di sekolah, anak saya ikut program akselerasi. Pendidikan yang seharusnya tiga tahun jadi dua tahun,” katanya.
Wakil Ketua DPRD A H Tony mengutarakan cita-cita Fandi, anak pengepul rongsokan di Surabaya harus didukung pemerintah. Fandi berkeinginan masuk FK Unair.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News