Habis PMK Muncullah Virus LSD, Bangkalan Perketat Sapi Kiriman

jatim.jpnn.com, BANGKALAN - Pemeriksaan pengiriman sapi dari luar ke dalam Bangkalan diperketat guna mencegah adanya sapi yang terserang virus Lumpy Skin Disease (LSD).
"LSD itu merupakan penyakit kulit infeksius yang bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae," kata dokter hewan Disnak Bangkalan Ali Makki, Rabu (4/1).
Menurutnya, belum ditemukan adanya sapi dan kerbau di Bangkalan yang terserang jenis virus itu. Hanya saja, LSD sudah menyerang sapi warga di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti Sidoarjo dan Blitar.
"Kami mengetahui ini berdasarkan hasil rapat koordinasi dokter hewan dinas se-Jawa Timur pada evaluasi akhir tahun," ujarnya.
Maka dari itu, Ali Makki yang juga Kepala Bidang Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan itu menyampaikan pihaknya perlu melakukan antisipasi kemunculan virus LSD.
Kriteria sapi yang terserang virus LSD, antara lain, terjadi kerusakan pada kulit sapi dan munculnya banyak benjolan pada kulit sapi yang terpapar itu.
Adapun masa inkubasi LSD pada inangnya sekitar 28 hari lebih lama dari penyakit mulut dan kuku (PMK) selama 14 hari. LSD menular melalui perantara, seperti nyamuk, lalat, dan jarum suntik.
"Jadi, penyebarannya melalui vektor (perantara), kontak tidak langsung," ucapnya.
LSD itu merupakan penyakit kulit infeksius yang bermateri genetik DNA dari genus capripoxvirus dan famili poxviridae
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News