Refleksi Pendidikan 2022, Dindik Jatim Sasar 1.000 Santri Untuk Berwirausaha
"Ini tentu menjadi persoalan kita bersama, kalau terus dibiarkan akan menjadi persoalan baru penyumbang pengangguran dari lulusan SMA," ujarnya.
Maka dari itu, Khofifah meminta Dinas Pendidikan Jatim memperkuat program unggulan SMA Double Track dan membekali siswa dengan jiwa wirausaha.
Melalui refleksi pendidikan itu, Dinas Pendidikan Jatim meluncurkan 1.000 Santri Digipreneur untuk menjawab persoalan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengatakan semua lembaga pendidikan SMA/SMK dan PKLK terus bergerak.
"Meski ada Covid-19, lulusan memiliki karakter dan kecerdasan yang hebat, juga jiwa entrepreneurship. Pendidikan ekstrakurikuler juga mampu mengantar siswa belajar wirausaha dengan antusias," tuturnya.
Implementasinya berupa program pemberdayaan pesantren melalui One Pesantren One Product (OPOP). Masing-masing ponpes diambil santrinya dilakukan bimtek di SMK.
"Setelah santri memiliki kompetensi keahlian tertentu diharapkan bisa dikembangkan ke teman-temanya. Dari sini kami harapkan jiwa entrepreneur bisa terbangun di pesantren," jelasnya.
Pelatihan itu tak hanya membekali santri dengan keahlian tertentu, tetapi cara menjadi wirausaha. Ada tiga pilar dalam OPOP Jatim.
Dinas Pendidikan Jatim memperkuat SMA Double Track dan melatih 1.000 santri untuk program OPOP mengatasi permasalahan lulusan SMA yang tak lanjut pendidikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News