IPM di Jatim 2022 Naik 0,85 Persen, Khofifah: Bukti Kebangkitan Berbagai Sektor
Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan gambaran bangkitnya berbagai sektor pascapandemi Covid-19 menjadi penguat optimisme Jatim bangkit.
“Alhamdulillah, meski pandemi Covid-19 masih melanda, tetapi IPM meningkat. Optimisme ini menjadi kekuatan dan semangat kita semua bangkit lebih kuat,” tuturnya, Jumat (18/11).
Menurut dia, Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan IPM secara luas, baik di sektor pendidikan, kesehatan, pendapatan per kapita, usia harapan hidup, hingga mengurangi angka kemiskinan.
“Ini semua kami lakukan untuk mendorong Jatim menjadi provinsi yang berkemajuan, berdaya saing, unggul, dan paling utama kesejahteraan masyarakat meningkat,” tuturnya.
Menurut dia, IPM merupakan indikator penting mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Selain itu, dapat menentukan peringkat pembangunan suatu wilayah atau negara.
“Peningkatan IPM menjadi salah satu gambaran keberhasilan proses pembangunan di Jatim dan ini merupakan sinergi serta kolaborasi berbagai pihak, termasuk elemen strategis, khususnya para bupati/wali kota,” ujarnya.
Selain angka IPM yang meningkat, jumlah kabupaten/kota yang status pembangunan manusianya tergolong tinggi makin bertambah menjadi 22 wilayah.
Adapun tiga kabupaten/kota di Jatim dengan status pembangunan manusia sangat tinggi, yaitu Kota Surabaya (82,74), Kota Malang (82,71), dan Kota Madiun (82,01).
IPM Jatim 2022 mengalami peningkatan 0,61 poin atau 0,85 persen dari berbagai sektor.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News
