Teriakan-Teriakan Minta Tolong Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Membayangi Eko
jatim.jpnn.com, MALANG - Aremania yang selamat dari tragedi Kanjuruhan mungkin tidak akan pernah melupakan pengalaman mencekam dalam kerusuhan pada 1 Oktober lalu.
Hal itu seperti yang dirasakan oleh salah seorang Aremania bernama Eko asal Dau, Kabupaten Malang.
Hingga kini, Eko masih mengingat teriakan-teriakan minta tolong saat gelombang gas air mata ditembakkan kawanan polisi dari kesatuan Brimob.
Baca Juga:
Saat terdengar tembakan pertama, Eko mengaku awalnya tidak begitu panik. Dia baru merasa ada yang tidak beres setelah mendengar teriakan-teriakan minta tolong dari sekitarnya.
“Saya baru bergerak setelah ada teman yang memanggil saya untuk membantu evakuasi (korban)," katanya.
"Awalnya satu yang digotong. Setelah itu, dua,tiga, dan empat orang. Anak-anak dan perempuan semua, ” imbuh Eko.
Dia pun mengungkapkan suara tembakan gas air mata begitu nyaring.
“Sampai tujuh tembakan. Terdengar jelas waktu itu,” ucapnya.
'Tim medis waktu itu tidak ada. Jadi, benar-benar kami (sesama suporter) yang mengevakuasi,' kata Eko menggambarkan suasana mencekam tragedi Kanjuruhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News