Teriakan-Teriakan Minta Tolong Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Membayangi Eko

Rabu, 05 Oktober 2022 – 19:06 WIB
Teriakan-Teriakan Minta Tolong Korban Tragedi Kanjuruhan Masih Membayangi Eko - JPNN.com Jatim
Pintu 13 di Stadion Kanjuruhan Malang yang menjadi tempat terbanyak berjatuhan korban jiwa dalam kerusuhan 1 Oktober lalu. Foto: Ridho Abdullah/JPNN.com

jatim.jpnn.com, MALANG - Aremania yang selamat dari tragedi Kanjuruhan mungkin tidak akan pernah melupakan pengalaman mencekam dalam kerusuhan pada 1 Oktober lalu.

Hal itu seperti yang dirasakan oleh salah seorang Aremania bernama Eko asal Dau, Kabupaten Malang.

Hingga kini, Eko masih mengingat teriakan-teriakan minta tolong saat gelombang gas air mata ditembakkan kawanan polisi dari kesatuan Brimob.

Saat terdengar tembakan pertama, Eko mengaku awalnya tidak begitu panik. Dia baru merasa ada yang tidak beres setelah mendengar teriakan-teriakan minta tolong dari sekitarnya.

“Saya baru bergerak setelah ada teman yang memanggil saya untuk membantu evakuasi (korban)," katanya.

"Awalnya satu yang digotong. Setelah itu, dua,tiga, dan empat orang. Anak-anak dan perempuan semua, ” imbuh Eko.

Dia pun mengungkapkan suara tembakan gas air mata begitu nyaring.

“Sampai tujuh tembakan. Terdengar jelas waktu itu,” ucapnya.

'Tim medis waktu itu tidak ada. Jadi, benar-benar kami (sesama suporter) yang mengevakuasi,' kata Eko menggambarkan suasana mencekam tragedi Kanjuruhan.
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News