DPRD Surabaya Sebut Pemkot Kurang Gercep dalam Realisasi Wisata Kesehatan

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Komisi D DPRD Surabaya menilai sejak Kota Pahlawan meluncurkan wisata kesehatan pada 27 September 2021, gerak pemkot dalam menyiapkan semua keperluan masih kurang cepat.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan ada banyak sekali hal yang harus dirancang mengingat kota setempat terpilih menjadi pilot project wisata kesehatan bersama DKI Jakarta dan Kota Medan.

"Contohnya, kesiapan rumah sakit milik Pemkot Surabaya. Bukan cuma soal layanan kesehatannya saja yang perlu mendapat atensi, fasilitas lain juga harus diutamakan," ujar Khusnul, Selasa (4/10).

Menurutnya, terdapat 17 rumah sakit swasta dan milik pemerintah di Kota Surabaya yang telah ditunjuk menjadi destinasi wisata kesehatan. Salah satunya, RSUD dr M Soewandhie yang merupakan rumah sakit milik Pemkot Surabaya.

"Seharusnya Pemkot Surabaya bergerak cepat merencanakan hal-hal apa saja yang diperlukan untuk mendukung wisata kesehatan," kata politikus PDIP itu.

Dia juga meminta Pemkot Surabaya segera meresmikan gedung graha yang ada di RSUD dr M Soewandhie karena nantinya akan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Menurutnya, jika geduh graha tersebut tidak segera diresmikan, maka tidak dapat mengadakan promosi kesehatan bagi masyarakat yang mau berobat.

"Bangunan tersebut nantinya akan menjadi layanan kesehatan unggulan RSUD dr M Soewandhie. Selain itu, pada 2023 nanti, RSUD dr M Soewandhie juga akan mengembangkan layanan kesehatan radiologi hibrida," ucap Khusnul. (mcr23/jpnn)