Limbah Pamper Bayi di Kota Malang Disulap Menjadi Kerajinan Bernilai
jatim.jpnn.com, MALANG - Yunita Lestari Ningsih (43), warga Jalan Ikan Tombro Tunjung Sekar, Lowokwaru, Kota Malang, berhasil mengolah pamper menjadi kerajinan yang bernilai.
Kerajinan yang bernilai tersebut berupa sepatu, pot bunga, dan tas perempuan.
Harga kerajinan tersebut pun dipatok beragam sesuai tingkat keawetan dan kekuatan bahan-bahan.
Baca Juga:
"Saya mulai memanfaatkan limbah rumah tangga pamper sejak 2015. Namun, mulai mengembangkan bahan-bahan bisnis sejak 2011," ucapnya kepada JPNN Jatim, Jumat (3/6).
Yunita pun menjadi pionir. Dua kecamatan Kota Malang meniru usahanya mengolah limbah pamper menjadi kerajinan tesebut.
"Alhamdulillah, sudah banyak usaha yang begini (kerajinan olahan pamper). Tidak apa-apa sama karena tujuan utamanya untuk mendaur ulang sampah," tuturnya.
Menurutnya, sampah itu tidak mungkin habis, tetapi justru bertambah
"Satu kecamatan jika dikalkulasi di TPA Supiturang Kota Malang sehari bisa tertumpuk pamper sebanyak 7 ribu, dan itu sampah," katanya.
Di tangan Yunita Lestari Ningsih, limbah rumah tangga pamper di Kota Malang menjadi kerajinan yang bernilai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News