Kiai Halim Bicara Soal MUI Jadi Jualan dalam Politik Praktis, Ternyata Begitu
jatim.jpnn.com, SITUBONDO - Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan organisasi yang tidak memiliki massa dan tidak berafiliasi pada salah satu partai politik atau golongan.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum MUI Jawa Timur Prof. Dr. K.H. Halim Soebahar dalam sambutannya saat menghadiri pengukuhan 17 ketua MUI kecamatan di Pendopo Kabupaten Situbondo, Rabu (1/6).
"MUI ini tidak bisa dijual dalam politik praktis atau jangka pendek," katanya.
Dia menjelaskan empat fungsi MUI, yakni sebagai wadah musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan umat, wadah silaturahim, wadah fatwa, dan merupakan perwakilan suara umat Islam.
"Oleh karena itu, MUI bisa bersama dengan forkopimda membantu kerja pemerintah dalam menjamin kemaslahatan umat," tuturnya.
Adapun Ketua Karteker Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Situbondo K.H. Ahsanul Haq mengemukakan pengukuhan 17 ketua MUI kecamatan se-Kabupaten Situbondo sebagai persiapan pelaksanaan musyawarah daerah (musda).
"Tugas kami adalah menggelar musda MUI Kabupaten Situbondo yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat," ujarnya.
Kiai Ahsanul Haq pun berterima kasih kepada para pihak yang telah ikut menyukseskan pengukuhan pengurus MUI di setiap kecamatan di Situbondo.
Prof. Dr. K.H. Halim Soebahar menyinggung kemungkinan MUI dijual dalam politik praktis.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News