Kriminolog Ragukan Klaim Siswa SMPN 23 Surabaya Tewas Gantung Diri, Ini Alasannya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kematian Valentino Tandjung, pelajar yang ditemukan tewas tergantung di belakang salah satu mal Surabaya masih menyisakan tanda tanya.
Ibu Valentino menduga bahwa anaknya yang meninggal bukan karena gantung diri, melainkan dibunuh.
Menanggapi hal tersebut, Dosen Fakultas Hukum Ubaya yang sekaligus Krimonolog Dr. Elfina L. Sahetapy, S.H., LL.M menjelaskan untuk mengetahui penyebab meninggalnya seorang manusia, harus dilakukan visum terlebih dahulu.
“Menurut saya cara mengetahui kebenaran apakah dibunuh, gantung diri, berapa lama digantung, itu semua bisa diketahui dengan cara divisum,” kata Dr Elfina, saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (28/4).
Menurut dia, terdapat perbedaan ciri-ciri manusia yang dibunuh atau memang melakukan gantung diri.
“Kalau orang gantung diri itu biasanya lidahnya menjulur keluar. Karena itu merupakan reaksi tubuh ketika tercekik,” katanya.
Baca Juga:
Dr Elfina menilai saat ditemukan, Valentino tidak menunjukan gejala tersebut.
“Bisa jadi, anak tersebut sudah dibunuh, kemudian dibuat seolah-olah gantung diri,” katanya.
Kriminolog masih menyangsikan penyebab kematian siswa SMPN 23 Surabaya karena bunuh diri. Simak penjelasannya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News