Puluhan Warga Perak Protes Pungutan Pengelolaan Lahan, Tarifnya 'Mencekik'

Senin, 04 April 2022 – 17:40 WIB
Puluhan Warga Perak Protes Pungutan Pengelolaan Lahan, Tarifnya 'Mencekik' - JPNN.com Jatim
Warga Perak yang keberatan dengan pungutan HPL rumah yang mereka tinggali karena dinilai memberatkan. Foto: Dok. Pribadi Firman untuk JPNN.

Hal itu dinilai 'mencekik' mereka. Apabila tak membayar, warga akan dieksekusi secara paksa atau dirobohkan rumahnya.

"Bayangkan, kalau warga yang kerjanya sebagai tambal ban, tukang kopi, sol sepatu, dipungut sampai jutaan rupiah, mereka ini makan apa. Hanya untuk sekedar hidup saja harus jungkir balik," lanjutnya.

Warga sebetulnya tertekan ketika ditagih. Belakangan ini juga banyak yang memilih tidak membayar.

"Sebagian sudah ada yang bayar karena takut. Perbedaan tarif juga dilakukan berdasarkan status pemilik rumah. Kalau PNS beda harga, kalau pengurus RT sempat dibebaskan dari pungutan," tandasnya.

Salah satu pengurus perkumpulan warga pemilik bangunan di Perak, Iren (58) menyebut saat ini sudah ada 3.500 orang yang resah. Beberapa di antaranya ada yang dieksekusi tanpa melalui putusan pengadilan

Dia meminta Presiden Joko Widodo dan Menko Polhukam melihat tangis warga Perak yang dijejal pungutan mencekik selama puluhan tahun.

"Pak Jokowi dan Pak Mahfud MD, lihat rakyatmu. Kami di sini dihantui rasa was-was, khawatir sewaktu-waktu rumah kami dibumihanguskan. Sebelum ada HPL, warga sudah lebih dulu membangun rumah mereka, ada pula yang punya akta jual beli notaris, PBB Ruislag, rumah dinas golongan III, dan HGB," tandasnya. (mcr12/jpnn)

Puluhan warga Perak Surabaya menuntut penghapusan uang pungutan tempat tinggal mereka yang dinilai memberatkan.

Redaktur & Reporter : Arry Dwi Saputra

Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News