Mantan Atlet Tinju Dobrak Arter Banting Setir Jadi Tukang Parkir, Cerita Dibaliknya Tak Terduga

jatim.jpnn.com, MALANG - Nasib atlet tinju Dobrak Arter cukup memilukan. Pria bernama asli Wicahyono itu kini hidup serba pas-pasan. Dia terpaksa banting setir menjadi pekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tiga hari sekali, yaitu Selasa-Kamis menjadi tukang parkir. Meskipun hidup dalam kondisi pas-pasan, jiwa sosialnya cukup tinggi.

Dia selalu menyisihkan hasil jerih payahnya bekerja untuk membantu kawannya yang juga mantan atlet tinju yang sedang terbaring lemah.

"Saya menjaga parkir itu juga untuk membantu teman saya yang sedang terbaring sakit dan mengalami kebutaan. Pendapatan per harinya itu saya sisihkan sedikit untuk mantan petinju Marvin Harsen," kata Wicahyono, Kamis (31/3).

Kondisi Marvin, kata, Wicahyono, sangat butuh uluran tangan dari orang lain lantaran sahabatnya itu tinggal sebatang kara.

"Saya bersama teman-teman yang lain baik petinju maupun bukan mencari lahan parkir untuk dijaga. Sebagian penghasilan untuk Marvin, baik untuk makan atau kesehariannya," ujarnya.

Mantan pemain tinju dengan nama panggung Dobrak Arter itu menyayangkan minimnya perhatian kepada para atlet yang sudah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Dia menganggap para pengurus asosiasi masih kurang simpati kepada para atlet yang tak populer. Dobrak Arter sempat menerima tiga formulir hadiah rumah, tetapi sampai saat ini tak pernah ada wujudnya.