Angka Stunting Nasional Akan Turun Kalau Kepala Daerah di Jatim Mau Berjuang
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Jawa Timur masuk dalam salah satu dari 12 provinsi yang diprioritaskan memiliki prevalensi stunting tertinggi di Indonesia tahun 2022.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo menyebut berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 menunjukkan empat kabupaten di Jatim masuk kategori merah.
Sebanyak, empat kabupaten itu adalah Bangkalan, Bondowoso, dan Lumajang. Status merah tersebut lantaran prevalensinya di atas 30 persen. Kemudian, 18 kabupaten/kota di Jatim yang berstatus kuning prevalensinya 20-30 persen.
"Beberapa di antaranya, yaitu Sumenep, Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Kota Malang serta Nganjuk," ujar Hasto di Surabaya, Rabu (2/3).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat itu menambahkan ada 15 kabupaten berkategori hijau dengan prevalensi sepuluh sampai 20 persen, seperti Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Trenggalek, dan Kota Batu.
"Satu daerah saja berstatus biru, yaitu Kota Mojokerto dengan prevalensi di bawah sepuluh persen, atau tepatnya 6,9 persen," kata dia.
Baca Juga:
Hasto mengatakan Jatim menjadi penyumbang utama penurunan stunting secara nasional jika semua kalangan bertekad dan berjuang bersama-sama mengatasi permasalahan tersebut.
"Kami yakin Jatim bisa karena pemerintah pusat secara serius menangani persoalan stunting dari sektor hulu hingga hilir," tegasnya.
Provinsi Jatim jadi penyumbang tertinggi kasus stunting di skala nasional
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News