Wali Kota Eri Targetkan 3 Bulan Lagi Nol Kasus Stunting, Bulek Ingatkan Soal Evaluasi Data
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya, Budi Leksono mempertanyakan skema penanganan kasus balita stunting di Kota Pahlawan.
Hal itu menanggapi upaya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menurunkan stunting menjadi nol kasus dalam tiga bulan ke depan.
“Target yang ditentukan wali kota sangat bagus, tetapi harus diiringi data yang kuat setiap bulannya," ujar Budi, Rabu (29/12).
Bulek, sapaan akrab Budi Leksono, meminta agar janji Eri tak hanya menjadi isapan jempol semata. Tenaga kesehatan (nakes) dan Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya harus bekerja keras mewujudkan misi tersebut.
"Itu harus disadari oleh bawahan-bawahannya," kata dia.
Politisi PDIP Surabaya itu cukup mengapresiasi perhatian wali kota terhadap balita stunting. Dia juga meminta masyarakat membantu apabila ada tetangga yang punya anak kekurangan gizi.
Bulek berpesan kepada Pemkot untuk melakukan penguatan data masyarakat penerima bantuan sosial (bansos), mulai penerima keluarga harapan (PKH), bantuan sosial tunai (BST), dan bantuan pangan non-tunai (BPNT)
“Pada 2021, stunting masih di angka ribuan. Saya berharap tahun depan bisa turun ratusan atau nol. Warga Surabaya mohon dibantu melapor agar segera ditangani,” tutur Bulek.
Bulek mengingatkan penanganan kasus balita stunting harus diiringi evaluasi data
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News