Pakar: Ada Faktor Pemerintah di Balik Mahalnya Harga Minyak Goreng
Sektor pariwisata, menurut dia, tidak hanya terkait dengan aktivitas wisata masyarakat, tetapi menyangkut juga pola konsumsi wisatawan.
"Posisi minyak goreng harus terkendali. Ada aturan di Kementerian Perdagangan tentang HET, semestinya butuh pengawasan," tutur dia.
Dia memaparkan minyak goreng memiliki karakteristik berbeda dengan komoditas lain seperti cabai, gula, telur, dan lainnya.
Kebutuhan minyak goreng tidak bisa terlepas dari masyarakat atau para pelaku usaha, khususnya skala kecil.
"Minyak goreng itu utama dan tidak bisa lepas dari minyak. Kalau komoditas lainnya, mungkin masih bisa disiasati pedagang," ucap dia.
Saat ini, harga minyak goreng khususnya di wilayah Kota Malang sebulan terakhir mengalami kenaikan yang cukup tajam.
Harga minyak goreng tertinggi tercatat di Kabupaten Tulungagung yang mencapai Rp 19.666 per liter dan terendah di Kota Batu Rp 14.000 per liter.
Sementara berdasarkan pantauan ANTARA, harga minyak goreng curah di Pasar Besar Kota Malang mencapai Rp 19.000 per liter pada Rabu (10/11). (antara/mcr13/jpnn)
Ekonom Universitas Brawijaya Malang Nugroho Suryo Bintoro mengkritik pemerintah menyusul meningkatnya harga minyak goreng belakangan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News