Vaksin Merah Putih Dibagi Menjadi Tiga Skenario, Begini Penjelasannya
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Vaksin Merah Putih akan memasuki tahap uji klinis kepada manusia. Nah, kebanyakan masyarakat sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dari berbagai merek asal luar negeri.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewacanakan agar Vaksin karya anak bangsa itu untuk anak-anak berusia 5-11 tahun.
Budi mengatakan vaksin buatan Universitas Airlangga (Unair) itu akan mendapatkan perlakuan khusus dalam masa uji klinis, yaitu pembagian skenario.
Skenario-skenario berupa vaksin utama, booster, dan vaksin anak-anak.
"Uji klinis tahap tiga sedang disusun skenarionya. Selain yang normal dua kali, akan diskenariokan untuk booster dan anak-anak," kata Budi dalam Sidang Terbuka Dies Natalis Unair ke-67, Selasa (9/11).
Unair telah menyerahkan bibit vaksin ke PT Biotis Pharmaceuticals untuk produksi skala kecil diproyeksikan pada skenario satu dan dua. Setelah selesai, lanjut ke skenario tiga.
"Skenario tiga, suntik dua kali untuk anak-anak. Mungkin dosisnya berbeda atau bagaimana itu nanti," ujarnya.
Menurut Budi, masih banyak anak-anak yang belum mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. Padahal, mereka juga membutuhkan proteksi ekstra dari virus corona.
Vaksin Merah Putih disuntikkan dalam tiga skenario untuk vaksin dua kali, booster, dan anak-anak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News