Utang Luar Negeri Indonesia Membengkak, MPR Pertanyakan Kinerja Jokowi
Bahkan, apabila dibandingkan posisi utang luar negeri Indonesia 2019 dengan 10 tahun sebelumnya, maka ada peningkatan hingga 124 persen.
Adapun posisi utang luar negeri Indonesia 10 tahun atau di 2009 hanya sebesar USD 179,40 miliar.
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mengingatkan pemerintah terkait rasio utang luar negeri terhadap gross national income (GNI) yang telah mencapai 38,64 persen.
Menurutnya, PNB Indonesia berkisar Rp 15.779,7 triliun. Dengan utang luar negeri mencapai Rp 6098,2 triliun, berarti rasionya berkisar 38,64 persen.
Kondisi ini menunjukkan pengelolaan utang Indonesia makin memburuk.
"Indikator ini juga menunjukkan kemampuan membayar utang Indonesia makin memburuk," tegas Syarief.
Ia juga menegaskan pemerintah lebih berhati-hati dalam mengelola utang luar negeri.
Syarief mengatakan rasio utang Indonesia kemungkinan akan naik beberapa tahun mendatang akibat tekanan pandemi Covid-19.
Wakil Ketua MPR RI, Syarief Hasan, mempertanyakan kebijakan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membuat utang luar negeri Indonesia terus membengkak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News