Almarhum Serda Diyut: Seandainya Terjadi Apa-Apa, Jasadku Ingin di Pangkuan Ibunda
jatim.jpnn.com, MADIUN - Perpisahan tidak pernah mudah. Begitu pula yang dirasakan keluarga awak KRI Nanggala-402 Serda Diyut Subandriyo.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengumumkan 53 personel kapal selam tersebut tewas dalam tugas, Minggu (25/4).
Kabar tersebut membawa duka mendalam bagi keluarga Serda Diyut di Kota Madiun, khususunya sang ibu, Sartiningsih.
Dia mengenang sosok putra kelimanya yang kini telah berpulang.
"(Orangnya, red) baik, sopan, dan penyayang keluarga," katanya.
Diyut selalu pamit dan mencium tangan ibunya setiap kali hendak berlayar, termasuk sebelum pelayaran penghabisannya.
Sartiningsih juga ingat anaknya menyampaikan sesuatu. Pesan yang rutin almarhum sampaikan setiap kali berangkat bertugas.
"Kalau seandainya terjadi apa-apa, nanti jasadnya ingin di pangkuan ibunda," kata Sartiningsih.
Perpisahan tidak pernah mudah. Begitu pula yang dirasakan keluarga awak KRI Nanggala-402 Serda Diyut Subandriyo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News