Analisis dan Info dari Mantan Sesmil Kepresidenan soal KRI Nanggala
Mantan tentara yang pernah mengikuti pendidikan kemiliteran di Prancis itu pun menyarankan agar kapal selam sejenis milik TNI AL, KRI Cakra 401, dikandangkan (grounded) untuk sementara.
"Jangan ada lagi korban prajurit," ujar Hasanudin.
Mantan dosen Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) itu mengaku mendapat informasi tentang KRI Nanggala diduga tidak membawa oksigen gel, tetapi tetap diperintahkan berlayar.
Hasanuddin juga menyoroti jumlah kru KRI Nanggala 402 yang melebihi kapasitas. Menurutnya, jumlah maksimal kru kapal selam itu semestinya hanya 38 orang.
Oleh karena itu KRI Nanggala yang membawa 53 personel mengalami kelebihan beban 15 orang. "Ada apa kok dipaksakan?" ulas legislator PDI Hasanuddin itu.
Kapal Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak pada Rabu (21/4) pukul 03:00 WITA. Saat itu, alutsista TNI AL tersebut menyelam di perairan sebelah utara Pulau Bali untuk latihan menembakkan totpedo.
Informasi terkini menyebut KRI Nanggala tenggelam. "Kami mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas tenggelamnya KRI Nanggala 402," kata Hasanuddin.(esy/jpnn)
Legislator PDI Perjuangan Mayjen (Purn) TB Hasanuddin membeber sejumlah kejanggalan pada KRI Nanggala.
Redaktur & Reporter : Antoni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News