Bukan Karena Klaster Sekolah, Ini Alasan SMP Surabaya Kembali Daring
jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk jenjang SMP di Surabaya sementara dialihkan ke daring menjelang Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang merupakan program pemerintah pusat.
"Saat ini, kami fokus untuk mempersiapkan ANBK untuk kelas 8 pada 4-7 Oktober 2021," kata Plt. Kabid Sekolah Menengah (Sekmen) Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho, Kamis (30/9).
Dispendik Surabaya dan pihak sekolah pun tengah mempersiapkan sarana dan prasarana (sarpras) berupa komputer karena nantinya pelaksanaan ANBK hampir mirip dengan ujian nasional (UN) yang menggunakan komputer.
Dispendik juga sedang mempersiapkan pengawas hingga administrasinya.
"Sistemnya nanti hampir mirip dengan UN dahulu. Jadi, mereka akan mengerjakan soal langsung di komputer untuk mengukur kompetensi dan numerasi siswa," ujar dia.
Oleh karena itu, dalam rangka sterilisasi tempat, persiapan sarpras dan juga administrasi di sekolah, maka pembelajaran di SMP dilakukan secara daring sampai ANBK selesai.
"Mulai hari ini, dialihkan ke daring. Mungkin pada Senin (11/10) PTM di SMP bisa dilakukan kembali karena ANBK-nya sudah selesai," tutur Tri Aji.
Dia juga memastikan bahwa pada saat berlangsung ANBK, Dispendik akan tetap menerapkan prokes yang ketat. Bahkan, pelaksanaan ujian itu sudah diasesmen oleh Satgas COVID-19 Surabaya.
Pelaksanaan ANBK nantinya akan dibagi ke dalam beberapa sesi. Di dalam kelas, hanya 15 siswa.
"Nanti kami juga akan berkoordinasi dengan dinkes untuk mengatur jadwal tes cepat siswa yang akan mengikuti ANBK," ucap dia.
Aji juga membantah adanya klaster sekolah di Surabaya yang menyebabkan PTM SMP ditiadakan. Namun, dialihkan sementara karena sekolah tengah mempersiapkan ANBK. (antara/mcr13/jpnn)
Berikut alasan sebenarnya PTM di SMP Surabaya kembali dilakukan secara daring untuk sementara.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News