Kenapa Pasangan Memutuskan untuk Childfree, Begini Penjelasan Guru Besar Unair

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak atau Childfree lagi hangat diperbincangkan di Indonesia, terutama di media sosial.
Pasalnya, beberapa kalangan, menilai keputusan macam itu tidak sesuai dengan keyakinan orang Indonesia yang sudah lama terjalin bahkan dianggap paham yang berbahaya.
Terkait hal tersebut, Guru Besar Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) Prof. Bagong Suryanto, M.Si., memaparkan pandangannya, kenapa seseorang memutuskan untuk Childfree.
Latar Belakang Childfree
Menurut Prof Bagong, setidaknya ada dua alasan kenapa orang memutuskan untuk Childfree.
Pertama adalah usia.
"Seseorang memilih tidak ingin punya anak karena usianya masih muda, itu bisa saja terjadi," jelasnya
Dosen pengampu sosiologi anak ini menambahkan, terutama untuk perempuan, terkadang menunda untuk punya anak karena merasa belum matang.
Kedua, adanya hasrat untuk meniti karir.
"Bagi beberapa kalangan, hadirnya seorang anak menjadi rintangan tersendiri, untuk menggapai karir" jelas Prof Bagong.
Indikator Perempuan Jaman Sekarang Berbeda
Menurut Prof Bagong, keputusan untuk tidak memiliki anak merupakan keputusan bersama dengan pasangan. Meski demikian, ini tentu erat hubungannya dengan perempuan.
"Kalau dilihat, jaman dulu perempuan dilihat dari seberapa banyak dia bisa melahirkan anak, sekarang perempuan sudah berkembang dan berubah ke sektor publik seperti karir, prestasi, dan indikator baru lainnya," terang Prof Bagong.
Keputusan tersebut, lanjut Prof Bagong, merupakan hal yang sangat personal dan boleh saja dilakukan.
"Childfree sah-sah saja dilakukan, karena itu hal personal. Masyarakat tidan perlu menanggapinya serius," pungkasnya. (antara/mcr17/jpnn)
Keputusan pasangan untuk tidak memiliki anak atau Childfree lagi hangat diperbincangkan di Indonesia, terutama di media sosial.
Redaktur & Reporter : Febriansyah
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News