Bisnis Food Cold Chain Nasional Perlu Beradaptasi dengan Pandemi
jatim.jpnn.com, MALANG - Guru Besar Bidang Logistik dan Rantai Pasok Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Prof Ilyas Masudin menilai bisnis food cold chain di Indonesia punya potensi yang cukup besar, baik di sektor perikanan, peternakan, industri pangan, maupun farmasi.
Dia menjelaskan food cold chain adalah sistem distribusi makanan yang mana produk diurus dengan temperatur tertentu, mulai dari proses panen hingga konsumsi masyarakat.
Prof Ilyas memaparkan serangan pandemi membuat bisnis food cold chain mesti segera beradaptasi dan melakukan strategi baru, khususnya dalam aspek teknologi.
“Langkah-langkah tersebut diambil untuk meminimalisasi food loss dan food waste,” kata dia, Kamis (29/7).
Menurut Ilyas, sistem food cold chain membutuhkan fasilitas penyimpanan makanan di berbagai kondisi, salah satunya dengan suhu rendah.
Pemaparan itu disampaikannya ketika menjadi pembicara dalam International Conference on Technology, Informatics, and Engineering (ICon-TINE) 2021 yang diselenggarakan secara daring pada 28-29 Juli lalu.
Agenda yang dihelat Fakultas Teknik (FT) UMM itu selain menghadirkan Prof Ilyas, juga mendatangkan Prof. Dr. Taufik dari California Polytechnic University State serta Assoc. Prof. Dr. Eng Yasuhiro Mizutani dari Osaka University Jepang.
Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin Syamsul selaku tuan rumah berharap Icon-TINE mampu berkontribusi dalam pengembangan sains, utamanya dalam bidang teknik.
Guru Besar UMM Prof Ilyas Masudin beranggapan bisnis food cold chain di Indonesia perlu beradaptasi dengan suasana pandemi COVID-19.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News