Gempa Pacitan, Mensos Risma Tekankan Soal Ramalan ke Pemda
Kedua, menyiapkan upaya penyelamatan diri. Hal tersebut berkaitan dengan sarana prasarana dan aksesibilitas masyarakat untuk mengungsi secepatnya ketika terjadi bencana.
Dia menilai, rambu-rambu petunjuk evakuasi masih kurang, sehingga perlu diperbanyak dan disediakan di tempat-tempat yang memang biasa dikunjungi orang.
Jumlah jalur evakuasi juga harus ditingkatkan serta jembatan menuju tempat evakuasi sementara (TES) yang terputus harus diperbaiki.
"Untuk teman-teman Tagana (taruna siaga bencana), saya minta membantu pemetaan evakuasi, hambatannya apa, serta aksesnya bagaimana," tutur mantan Wali Kota Surabaya itu.
Ketiga, menggunakan kearifan lokal yang telah teruji sejak lama. Dia mencontohkan tsunami di Aceh. Salah satu daerah dengan dampak terminim kala itu, Kabupaten Simeulue.
Baca Juga: Bukan Prediksi, Gempa M 8,7 dan Tsunami 29 Meter di Jawa Timur Itu 'Potensi'
Di Simeulue, banyak warga yang menggunakan rumah kayu sebagai bentuk mitigasi bencana dan memang terbukti tahan gempa karena materialnya elastis serta lentur, sehingga mampu mengikuti gelombang gempa.
"Masyarakat di sana juga bisa membedakan lindu mana yang berpotensi tsunami, sehingga mereka segera lari ke atas bukit. Hal-hal seperti itu bisa kita gali," ucap Risma. (antara/mcr13/jpnn)
Mensos Tri Rismaharini mengingatkan Pemkab Pacitan untuk memperhatikan dan menindaklanjuti ramalan berikut.
Redaktur & Reporter : Fahmi Azis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News