BMKG Tak Ingin Pacitan Seperti Palu, Lah, Ada Gerangan Apa?
jatim.jpnn.com, PACITAN - BMKG meminta jajaran Kementerian Sosial (Kemensos) memprioritaskan pembangunan infrastruktur evakuasi yang kuat di Pacitan, Jawa Timur guna mengantisipasi skenario terburuk bencana gempa dan tsunami.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi terburuk bila tsunami terjadi di Pacitan bisa mencapai 25-28 meter. Sebab, daerah itu berdekatan dengan teluk yang mengumpulkan tenaga gelombang tinggi dan relatif dekat dengan letak episentrum gempa.
Dengan potensi bencana yang terbilang besar, Pacitan dikategorikan zona merah.
“Misalnya peta daerah Pacitan, warna merah menunjukkan gelombang tinggi 10-14 meter. Bila warnanya makin merah, maka potensi gelompang kian tinggi,” kata Dwikorita, Rabu (22/7).
Dia menjelaskan untuk memudahkan memahami prediksi bencana yang dijabarkan dalam sebuah peta, maka dibagi menjadi tiga warna, yakni merah, kuning dan hijau.
Untuk warna kuning gelombang pada kisaran 2-3 meter, serta hijau gelombang setengah meter.
Di Pacitan, akses zona merah menuju zona hijau kemungkinan tercepat melalui sungai yang mengalir. Sayangnya, jika terjadi tsunami, sungai tersebut berpotensi menambah dampak kerusakan wilayah.
Sehingga, diperlukan jalur yang dapat mengintegrasikan penduduk di zona merah agar dapat mengevakuasi diri ke jalur hijau.
BMKG mewanti-wanti Kemensos agar kejadian di Palu, Sulsel tidak lagi terjadi di Pacitan, Jawa Timur, soalnya...
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News