PPKM Darurat Berbasis Data, Pelacakan Kontak Erat Diintensifkan
jatim.jpnn.com, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Jawa Timur, menggalakkan pelacakan (tracing) kontak erat pasien COVID-19 untuk mengidentifikasi sebaran virus corona di masyarakat.
"Perintahnya, melakukan tracing sebanyak mungkin agar bisa mengenali orang yang positif COVID-19,” kata Kepala Dinkes Tulungagung dr. Kasil Rokhmat, Rabu (21/7).
Dia menyatakan pada setiap temuan kasus COVID-19, pelacakan ditargetkan menyasar 15 kontak erat.
Sampling acak itu akan memberi gambaran ada tidaknya penularan pada orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien.
Menurut Kasil, makin banyak pelacakan, kian banyak pula kasus COVID-19 ditemukan. Indikator tersebut nantinya memengaruhi pemberlakuan level PPKM.
“Pemberlakuan PPKM darurat berdasar data,” ujar dia.
Kasil menjelaskan ada 15 indikator yang menjadi dasar perubahan status Tulungagung dari zona oranye menjadi merah.
Di antara indikator itu, yakni prevalensi kasus, kematian akibat COVID-19, dan persentase keterisian tempat tidur pasien terinfeksi virus corona (bed occupancy rate/BOR).
Pemkab Gresik menggalakkan pelacakan (tracing) kontak erat pasien COVID-19 untuk mengidentifikasi sebaran virus corona di masyarakat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News