Waduh, Setengah Lebih Gudang SRG Kemendag Tidak Beroperasi
jatim.jpnn.com, JEMBER - Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI telah menyiapkan 123 gudang dengan sistem resi gudang (SRG) yang tersebar di 105 kabupaten/kota dari 25 provinsi seluruh Indonesia.
Celakanya, setengah dari gudang aset negara tersebut saat ini tidak lagi digunakan.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menerangkan pembangunan gudang SRG merupakan bukti komitmen pemerintah hadir di tengah petani.
Sebanyak 20 komoditas yang bisa disimpan di gudang SRG, di antaranya, gabah, beras, jagung, kopi, kakao, karet, rumput laut, garam, kakao, bawang merah, kedelai, dan gula kristal.
Kemendag kemudian menghibahkan gudang tersebut kepada pemerintah daerah masing-masing untuk memfasilitasi penerapan sistem SRG yang dianggap menguntungkan petani.
"SRG merupakan instrumen tunda jual. Sehingga kalau harga turun, petani bisa menyimpan hasil panennya di gudang selama beberapa bulan. Baru kemudian dijual ketika harga naik," tutur Wamen Jerry, Sabtu (5/6).
Baca Juga:
Akan tetapi, dia menyayangkan kehadiran gudang SRG itu belum sepenuhnya dioptimalkan.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengawasan SRG dan PLK Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag Widiastuti menjelaskan 66 dari 123 gudang SRG kini tidak beroperasi.
Sekitar 66 dari 123 gudang Kemendag dengan sistem resi gudang (srg) yang tersebar di Indonesia tidak beroperasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News