Akademisi Unair Beber Kinerja 3 Tahun Kepemimpinan Khofifah–Emil, Ini yang Dibahas

Khofifah disebut tak pernah absen dalam penanggulangan bencana dan program unggulan, seperti pemberian diskon pajak di tengah pandemi.

"Selama tiga tahun ini, Pemprov Jatim memiliki mindset bahwa setiap program yang digulirkan creating public value dan memiliki nilai kebermanfaatan bagi rakyat," kata dia.

Dekan FH Unair Iman Prihandono menyebut Khofifah–Emil mampu mewujudkan orkestrasi yang harmoni. Pertama, berkaitan dengan konflik masyarakat, menurutnya, selama tiga tahun mereka mampu menjaga suasana kondusif di Jatim.

"Potensi adanya konflik agraria tentu tidak bisa diabaikan, tetapi dibandingkan di Jateng, yaitu Wadas, rasanya Jatim lebih terkendali. Tidak ada hal yang sangat menonjol dan itu membuktikan kemampuan manajemen konflik di Jatim menjadi kunci penting," tuturnya.

Kemudian, kaitannya dengan perlindungan buruh, Jatim yang memiliki ribuan industri menjadi rumah bagi kalangan buruh. Penentuan UMK dalam tiga tahun belakangan bisa diterima dengan tidak menimbulkan gejolak.

"Berbeda dengan daerah lain, seperti DKI yang mengeluarkan kebijakan upah yang berbeda dengan aturan dan menjadi polemik," ucapnya.

Terakhir, Deputi Bidang Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Dr Muhammad Taufiq menyampaikan tentang PR serta tantangan yang dihadapi Khofifah-Emil dalam menyelesaikan amanahnya dua tahun ke depan.

Menurutnya, tantangan terbesar mereka berdua dalam memaksimalkan perwujudan reformasi birokrasi adalah digitalisasi. Gubernur Khofifah harus merubah cara kerja konvensional ke arah digitalisasi.