Pemprov Jatim Terkesan Tarik Ulur Soal Pemulangan Mantan Pengikut Syiah di Sidoarjo
jatim.jpnn.com, SAMPANG - Pemulangan pengungsi mantan pengikut Syiah dari Rusunawa Jemundo, Sidoarjo, ke Kabupaten Sampang tinggal menunggu keputusan Pemprov Jatim.
"Soal penjemputan mantan pengikut Syiah itu kami sudah siap. Namun, kami masih menunggu keputusan lebih lanjut dari Pemprov Jatim," kata Bupati Sampang Slamet Junaidi, Minggu (16/1).
Penjemputan warga Sampang yang menjadi korban konflik SARA tersebut dijadwalkan pada pekan kedua Januari ini. Namun, hingga kini, kabar kepastiannya belum ada kejelasan.
"Ini harus ada rapat bersama antara unsur pimpinan daerah dengan pemprov, tetapi sampai saat ini, kami belum diundang lagi untuk merumuskan proses penjemputan. Agenda awal memang paling lambat, 20 Januari 2022," ujarnya.
Apabila Pemprov Jatim belum juga merespon keinginan tersebut, pemkab akan tetap memulangkan mantan pengikut Syiah ke Sampang.
"Jika pihak provinsi masih ada tarik ulur, kami akan ambil alih seluruhnya mulai dari proses pemulangan, bahkan siap memakai dana pribadi," tuturnya.
Dia menegaskan sejatinya pemulangan tersebut bukan menjadi tanggung jawab pemda saja, melainkan juga pemprov sebab Sampang masih bagian dari Jawa Timur.
“Itu sebagai bentuk koordinasi pemerintah tingkat II ke tingkat I," ucapnya.
Mantan pengikut Syiah di Sidoarjo dijadwalkan bakal dipulangkan ke kampung halaman mereka di Sampang paling lambat 20 Januari 2022.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News