Cerita Warga Bojonegoro Jadi Korban Salah Tangkap di Lamongan Saat Antar Pulang Jenazah Anaknya
jatim.jpnn.com, LAMONGAN - Kejadian kurang mengenakkan dialami Andrianto (63). Warga Bojonegoro itu menjadi korban salah tangkap polisi di Lamongan pada Selasa (28/12).
Peristiwa itu bermula saat Andrianto beserta rombongan keluarganya pulang dari salah satu rumah sakit di Surabaya. Dia mengendarai mobil melaju di belakang ambulans yang membawa jenazah putrinya.
Saat melintas di Jalan Raya Babat, kendaraannya tiba-tiba diberhentikan segerombolan aparat kepolisian yang berpakain dinas dan preman.
Menantu Andrianto, yakni Satriya Galih Wismawan menjelaskan kalau mertuanya ditangkap atas tuduhan menyerempet mobil polisi saat perjalanan pulang dari Surabaya.
“Saat ditangkap, mertua saya dianggap menyerempet mobil polisi. Kemudian, bapak saya dibawa ke Polsek Babat,” kata Galih, Selasa (11/1).
Sebelum dibawa ke Polsek Babat, mertuanya sempat mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari polisi. Saat Andrianto dipaksa keluar dari mobilnya, salah satu petugas menodongkan pistol ke arah wajahnya.
“Bapak sempat ditodong dan terdengar bunyi letusan senjata saat penangkapan berlangsung. Jujur, yang namanya orang sipil, ya, merasa takut,” ujar dia.
Saat dibawa ke polsek, mertuanya sempat akan ditahan, tetapi karena ada jenazah anaknya di dalam ambulans, akhirnya dia diperbolehkan pulang.
Warga Bojonegoro menjadi korban salah tangkap di Lamongan saat mengantar jenazah anaknya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News