Anak Tukang Sapu Jalanan di Surabaya Gagal Jadi Jaksa, Nilai Psikotes Nol, Padahal Tes Mandiri Aman

Rabu, 05 Januari 2022 – 20:33 WIB
Anak Tukang Sapu Jalanan di Surabaya Gagal Jadi Jaksa, Nilai Psikotes Nol, Padahal Tes Mandiri Aman - JPNN.com Jatim
Ghufron, anak tukang sapu jalanan di Surabaya yang gagal menjadi jaksa karena nilai psikotesnya nol. Foto: Dok. Pribadi Ghufron

jatim.jpnn.com, SURABAYA - Seorang anak tukang sapu jalanan di Surabaya terpaksa mengubur cita-citanya menjadi jaksa akibat nilai tes psikotes dan kesehatan hasilnya menunjukkan nol.

Pemuda bernama Ghufron tersebut dinyatakan tak memenuhi syarat oleh Biro Kepegawaian Kejaksaan pada Kamis (30/12).

Dia merupakan satu-satunya orang yang berhasil menuntaskan gelar sarjana berkat bantuan bantuan beasiswa bidik misi. Saat ini, dia bahkan sedang menempuh pendidikan Magister Hukum di Unair Surabaya.

Meski kuliahnya dibiayai negara, dia tetap bekerja menjadi kuli bangunan hingga pelayan restoran untuk memenuhi akomodasi perkuliahan.

“Mayoritas keluarga lulusan SD dan SMP, hanya saya yang berkuliah dan dari kecil bercita-cita menjadi jaksa karena itu penentu keadilan hukum di Indonesia,” kata Ghufron saat dihubungi, Rabu (5/1).

Pemuda berusia 24 tahun itu dinyatakan lulus secara cumlaude dengan IPK 3,74 oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jatim. 

Dia menceritakan bagaimana prosesnya demi menjadi penegak hukum. Berbagai tes telah dia lalui, mulai administrasi, kompetensi dasar (SKD), sampai dinyatakan lulus kompetensi bidang (SKB)

“Dalam SKB hukum, nilai saya tinggi karena peringkat 14 se-Jatim dari 270 orang dengan total peserta nasional ada 2013 orang,” ujarnya.

Anak tukang sapu jalanan menceritakan hasil tesnya saat mendaftar sebagai jaksa, tetapi gagal, padahal saat tes mandiri hasilnya aman
Facebook JPNN.com Jatim Twitter JPNN.com Jatim Pinterest JPNN.com Jatim Linkedin JPNN.com Jatim Flipboard JPNN.com Jatim Line JPNN.com Jatim JPNN.com Jatim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News