Aksi Buruh di Jatim Diadukan ke Komnas HAM, Ada Apa Gerangan?
Dia menduga aksi unjuk rasa itu berkaitan dengan persoalan sebuah perusahaan berinisial PT AGM yang bermarkas di Pare, Kediri.
Mursyid menyebut pemegang saham minoritas perusahaan yang bergerak di bidang klinik kesehatan itu berafiliasi dengan organisasi buruh tersebut.
Dugaan tersebut terungkap saat pengurus organisasi buruh itu meminta Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim, Jonathan Judianto memfasilitasi mereka berdialog dengan P4MU.
Ketua P4MU, Arif Afandi mengatakan dirinya menghadiri undangan dialog itu karena dia kenal baik dengan Jonathan.
"Waktu itu saya bersedia hadir ke Bakesbangpol Jatim karena menghormati Pak Jonathan. Sebetulnya, kami tidak punya kaitan apa-apa dengan (kelompok buruh) tersebut," kata Arif Afandi kepada JPNN.com.
Saat dialog dimulai, kata Arif, perwakilan massa pedemo ternyata mempersoalkan pengelolaan PT AGM. Organisasi buruh itu mengaku memiliki saham di perusahaan tersebut.
Arief menegaskan akta perusahaan membuktikan bahwa pemegang saham mayoritas perusahaan tersebut ialah P4MU. Namun, katanya, massa tiba-tiba memaksakan kehendak untuk menjadi anggota P4MU.
Menurut Arif, P4MU sebagai pemilik saham mayoritas sebelumnya telah mengirim surat kepada direksi untuk melakukan RUPS. Hanya saja, lawan dialognya justru melontarkan ancaman.
Unjuk rasa sekelompok massa buruh pertambangan di Jawa Timur pada Desember lalu berujung dengan pelaporan ke Komnas HAM.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News