Milenial vs Kolonial
jatim.jpnn.com - Di kalangan pemilih milenial, nama Anies Baswedan cukup populer untuk menjadi calon presiden pada 2024.
Lalu ada nama Ganjar Pranowo yang mengintip, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang membayangi.
Kalau Anies dan AHY bertemu seperti yang terjadi Kamis (6/5), ada kemungkinan keduanya berkoalisi menjadi pasangan capres-cawapres yang potensial mendapat dukungan suara milenial.
Baca Juga:
Namun, nama Prabowo Subianto masih lebih unggul dibanding Anies di kalangan pemilih umum. Itu tecermin pada hasil banyak survei yang dilakukan belakangan ini.
Oleh karena itu, anak buah Prabowo di Gerindra sudah memintanya maju sebagai capres lagi pada Pilpres 2024. Prabowo mengaku masih belum mengambil keputusan, tetapi kalau melihat proses pencalonan pada Pilpres 2019 lalu, kemungkinan mantan Danjen Kopassus itu akan maju lagi.
Waktu itu Prabowo maju mundur, tetapi kemudian memutuskan maju. Pada 2024 nanti posisi Prabowo lebih baik dari 2019 karena, katanya, mendapat garansi janji politik dari PDIP sebagai kompensasi masuknya politikus cum pengusaha itu ke gerbong kabinet Jokowi.
Baca Juga:
Anies dan Prabowo mewakili dua generasi berbeda. Anies bisa disebut merepresentasikan generasi baru anak-anak milenial, sedangkan Prabowo bisa anggap representasi kekuatan lama alias the old establishment.
Prabowo yang lahir pada 1951 akan berusia 72 tahun pada 2024. Kalau nasib mujur dan umur panjang, Prabowo akan menyelesaikan periode pertama kepresidenan pada usia 75 tahun.
Anies dan Prabowo mewakili dua generasi berbeda. Anies bisa disebut merepresentasikan generasi baru anak-anak milenial, sedangkan Prabowo bisa anggap representa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News